Senin, 31 Januari 2011

Sistem Skelet (Rangka) Pada Manusia

0 komentar

Rangka manusia terdiri dari 206 tulang dan dibagi menjadi axial skeleton dan appendicular skeleton.
1. Axial skeleton (rangka poros, 80 tulang) yaitu costa, sternum, tulang-tulang kepala, dan tulang-tulang vertebrae, tulang-tulang ini membentuk sumbu tubuh.
2. Apendicular skeleton (rangka tambahan, 126 tulang)yaitu tulang-tulang gelang bahu, ekstremis atas, gelang panggul, dan ekstremis bawah.
Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
1. Axial Skeleton
A. Tulang-tulang kepala (tengkorak), terdiri dari
Tulang –tulang tempurung, melindungi otak, organ pendengaran dan penglihatan, yaitu Os. frontalis (t. dahi) 1, Os. Parietalis (t. ubun-ubun) 2, Os. Temporalis (t. pelipis) 2, Os. Occipitalis (t. kepala belakang)1, Os. Spheinodalis (t. baji) 1, Os. Ethmoidalis (t. tapis) 1
Tulang muka, pemberi bentuk wajah terdiri dari Os. Maxillaris (t. rahang atas) 2, Os. nasalis (t. hidung) 2, Os. zygomaticus (t. pipi) 2, Os. Lacrimalis (t. air mata) 2, Os. Palatinus (t. langit-langit) 2 , Os. Concha nasalis inferior 2, Os. Mandibula (t rahang bawah) 1, Os. Vomer 1
Sewaktu lahir proses penulangan belum sempurna, beberapa tulang masih dalam bentuk membran fibrosa sehingga membentuk bagian lunak dibagian kepala yang disebut fontanel.
1. Fontanel anterior (1), berbentuk belah ketupat, terletak antara 2 tulang parietal dan 2 tulang frontal (pada bayi ada 2 tulang frontal). Fontanel ini menutup setelah bayi berumur 18 bulan.
2. Fontanel posterior (1), berbentuk segitiga terletak diantara 2 tulang parietal dan 1 tulang occipital, menutup setelah bayi berumur 2-4 bulan.
3. Fontanel sphenoidalis (2), terletak dibelakang os. Temporalis, menutup setelah bayi 2-4 bulan
4. Fontanel matoideus (2), terletak dibelakang os. Temporalis, menutup setelah bayi berumur 2-12 bulan.
Adanya fontanel ini sangat penting karena memungkinkan kepala bayi berubah bentuk sewaktu proses persalinan untuk menyesuaikan dengan jalan lahir panggul ibu. Juga memungkinkan perkembangan otak yang cepat pada bayi.
Bila prosessus palatin pada tulang maxilla tidak bersatu setelah lahir, maka akan terbentuk palatin sumbing (langit-langit sumbing), sering disertai bibir sumbing.
Sinus para nasalis adalah rongga yang terletak didalam tulang, yaitu sinus frontalis, sphenoidaus, ethmoidaus dan maxillaris. Rongga-rongga ini dialpisi oleh membran mukosa dan terhubung dengan rongga hidung, fungsinya adalah untuk menghasilkan lendir yang membantu dalam membasahi udara pernafasan, meringankan berat kepala, dan membentuk rongga resonansi suara. Peradangan yang terjadi pada sinus-sinus ini biasa disebut sinusitis.
B. Columna vertebralis
Terdiri dari jajaran vertebrae (26 pada orang dewasa, 33 pada bayi). Diantara tulang-tulang vertebrae terdapat discus intervertebralis yang terdiri dari tulang rawan fibrosa. Discus ini membentuk sendi yang kuat dan elastis, memungkinkan columna vertebralis bergerak ke segala arah. Diantara tulang vertebtrae terdapat foramen intervertebrae, melalui lubang-lubang inilah saraf perifer keluar dari vertebralis. Didalam columna vertebralis terdapat medulla spinalis yang merupakan bagian dari susunan saraf pusat.
C. Sternum dan costa
Sternum (tulang dada) terdiri dari manubrium sterni diatas corpus (badan) ditengah dan prosessus xyphoideus (taju pedang) di bawah. Sternum bersendi dengan tulang selangka (clavicula) dan 7 tulang costa teratas. prosessus xyphoideus terdiri dari tulang rawan dan akan menjadi tulang setelah 40 tahun. Karena terdiri dari sumsum merah dan mudah dicapai sternum sering dijadikan tempat pengambilan sumsum tulang pada pemeriksaan berbagai penyakit darah (biopsi sumsum tulang)
Costa (iga) terdiri dari 12 pasang tulang, costa 1-10 mempunyai tulang rawan, yang disebut tulang rawan costa. Costa 1-7 disebut costa sejati (vera) karena melekat langsung dengan sternum sedangkan costa 8-12 tidak melekat pada sternum sehingga disebut costa palsu (spuria). Costa 8-10 melekat pada costa ke-7 disebut costa vertebrachondral dan costa 11-12 disebut costa melayang. Ruang antara costa disebut intercosta diisi oleh otot dan pembuluh darah.
2. Apendicular Skeleton
A. Gelang bahu
Ada 2, kanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tulang clavicula (selangka) dan scapula (belikat). Clavicula bersendi dengan manubrium sterni, sedangkan scapula dibelakang bergantung bebas melekat pada otot punggung. Ujung lateralnya bersendi dengan clavicula dan humerus (tulang lengan atas).
B. Ekstremitas atas
Ada 2 dikanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tulang humerus, tulang ulna, tulang radius, tulang carpalia, tulang metacarpalia,dan tulang phalanges.
C. Gelang panggul
Terdiri dari 2 tulang coxae (t. pinggul) dikanan dan kiri. Gelang panggul sangat stabil yang berfungsi untuk menahan berat tubuh. Gelang panggul dibelakang bersendi denagan sacrum, didepan coxae bersendi dengan sesamanya pada simpisis pubis, sehingga terbentuklah suatu rongga yang menyerupai baskom disebut panggul. Panggul sendiri dibagi menjadi panggul besar (pelvis mayor) disebelah atas dan panggul kecil disebelah bawah (pelvis minor) disebelah bawah dengan garis batas sebelah belakang yaitu promontorium (sacrum bagian atas) sebelah samping garis innominata dan sebelah depan simpisis pubbis
D. Ekstremitas bawah
Terdapat disebelah kanan dan kiri yang terdiri dari tulang femur, tulang patella, tulang tibia, tulang fibula, tulang tarsalia, tulang metatarsus, dan tulang phalanges. Telpak kaki manusia melengkung dan tidak kaku sehingga berfungsi sebagai pegas sewaktu berjalan. Kalau ligamen-ligamen yang mempertahankan tulang-tulang telapak kaki melemah, lengkungan telapak kaki berkurang disebut telapak datar.
Semoga bermanfaat

0 komentar:

tidak menemukan yang anda cari? coba pencarian google!