Kamis, 27 Januari 2011

klasifikasi mahluk hidup (kingdom plantae)

0 komentar

Tumbuhan adalah kelompok makhluk hidup eukariot fotosintetik yang tersusun atas banyak sel (multiseluler) dan memiliki jaringan yang sudah berkembang dengan baik. Tumbuhan hidup pada lingkungan darat, mulai dari lingkungan hutan, basah hingga daerah padang pasir atau tundra. Dalam sistem lima kingdom semua makhluk hidup yang tergolong tumbuhan dimasukkan ke dalam kingdom plantae. Adapun ciri-ciri makhluk hidup yang tergolong kingdom plantae adalah sebagai berikut (Sudjadi & Laila, 2004):
1. Struktur tubuh berupa multiseluler, eukariot dan memiliki sel-sel yang sudah terspesialisasi membentuk jaringan dan organ.
2. Mengandung klorofil a dan b serta karatenoid, menyimpan makanan dalam bentuk tepung, dan mempunyai dinding sel dari bahan selulosa.
3. Melindungi perkembangan embrio dari kekeringan dengan menyuplai air dan nutrisi ke dalam struktur reproduksi betina.
4. Mempunyai siklus hidup berupa pergiliran keturunan (metagenesis).
Secara umum kingdom plantae dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Anggota kelompok tumbuhan yang tidak berpembuluh adalah semua tumbuhan lumut (Bryophyta), sedangkan tumbuhan berpembuluh meliputi tumbuhan paku, tumbuhan biji yang dibagi menjadi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) (Sudjadi & Laila, 2004).
1. Tumbuhan tidak berpembuluh
Kelompok tumbuhan tidak berpembuluh umumnya hidup di tempat yang lembab. Tumbuhan tidak berpembuluh meliputi semua jenis tumbuhan lumut (Bryophyta). Lumut merupakan tumbuhan pertama yang hidup di darat. Tumbuhan lumut tidak mempunyai pembuluh angkut. Akan tetapi lumut mempunyai rizoid serupa benang yang berfungsi sebagai akar.
Berdasarkan strukutur tubuhnya, lumut dikelompokkan menjadi lumut hati (Hepaticae), lumut daun (Musci), dan lumut tanduk (Anthocerotacea). Lumut hati adalah tumbuhan sederhana yang berbentuk seperti pita. Contoh lumut hati adalah Marchantia. Lumut daun sudah memiliki bagian yang mirip batang dan daun. Contoh lumut daun adalah Polytrichum dan Sphagnum. Sedangkan lumut tanduk memiliki bentuk seperti tanduk, dan contoh lumut tanduk adalah Anthoceros sp.
2. Tumbuhan berpembuluh
Pada umumnya, kelompok tumbuhan berpembuluh telah memiliki berkas pengangkut yang membangun sistem pembuluh. Semua tumbuhan berpembuluh sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang, dan daun disebut tumbuhan kormus. Tumbuhan berpembuluh dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu tumbuhan paku (Pterydophyta), dan tumbuhan biji (Spermatophyta).
a. Tumbuhan paku (Pterydophyta)
Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang dan daun sejati. Pada umumnya batang tumbuhan paku sangat pendek. Mempunyai akar berupa akar tinggal (rhizoma). Hanya sebagian kecil yang mempunyai batang panjang. Daun tumbuhan paku dapat dibedakan dengan tumbuhan lainnya karena daun yang masih muda selalu menggulung. Tumbuhan paku memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Contoh tumbuhan paku adalah paku sarang burung (Asplenium nidus), Sellaginella sp. (paku rane), Suplir (Adiantum sp), dan paku ekor kuda (Equisetum).
b. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
Tumbuhan ini dinamakan tumbuhan biji karena dapat menghasilkan biji. Biji ini digunakan sebagai alat untuk berkembang biak. Biji dibentuk di dalam bunga, sehingga tumbuhan biji sering disebut tumbuhan berbunga. Proses terbentuknya biji pada bunga dimulai dengan proses penyerbukan yang diikuti oleh proses pembuahan.
Anggota kelompok tumbuhan biji memiliki persamaan dan perbedaan. Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
1) Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
Tumbuhan biji terbuka memiliki biji yang tidak ditutupi daging buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan berbiji terbuka. Terletak dalam suatu badan berbentuk seperti kerucut yang disebut runjung (Strobilus). Terdapat dua macam runjung yaitu runjung jantan dan runjung betina. Dalam kelompok Gymnospermae terdapat spesies yang khas, yaitu Ginko biloba. Selain itu contoh tumbuhan yang lainnya dalah melinjo, pakis haji dan pinus. Kekhasan dari tumbuhan Gymnospermae ini adalah perakarannya tunggang, jarang berdaun yang lebar dan sistem tulang daunnya tidak beranekaragam serta bunga sesungguhnya belum ada tetapi membentuk strobilus.
2) Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan biji tertutup memiliki biji yang ditutupi daging buah sehingga tidak terlihat dari luar. Tumbuhan biji tertutup merupakan tumbuhan dengan tingkat dan perkembangan paling tinggi. Saat ini, tumbuhan biji tertutup merupakan tumbuhan dengan jumlah spesies paling banyak yaitu sekitar 27.000 spesies, jumlah ini sangat banyak jika dibandingkan dengan tumbuhan biji terbuka yang hanya dikenal sebanyak 720 spesies saja. Berdasarkan jumlah keping bijinya (kotiledon), tumbuhan biji tertutup dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotiledon), dan tumbuhan berkeping dua (dikotiledon).
Tumbuhan berkeping satu (monokotiledon) memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Campbel, et al, 2003):
1. Memiliki satu kotiledon
2. Susunan tulang daun umumnya paralel/sejajar yang menjalar disepanjang helai daun.
3. Berkas pembuluh (vaskuler) umumnya tersusun secara kompleks
4. Sistem perakarannya serabut yang terdiri dari suatu anyaman akar yang mirip batang, yang menyebar di bawah permukaan tanah.
5. Bagian-bagian bunga umumnya kelipatan tiga
Tumbuhan monokotil meliputi family Arecaceace, Araceae, Poaceae, Cyperasceae, Musaseae, Zingiberasaceae, Liliaceae, Iridaceae. Contoh tumbuhan yang tergolong tumbuhan monokotil diantaranya anggrek, bambu, palem, bunga bakung, juga rumput-rumputan seperti gandum, jagung, dan padi.
Tumbuhan berkeping dua (dikotiledon) memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Campbel, et al, 2003):
1. Memiliki dua kotiledon (dua keping lembaga)
2. Susunan tulang daun umumnya seperti jari (menjari). Umumnya daun memiliki banyak percabangan pada tulang daun utama
3. Berkas pembuluh (vaskuler) umumnya tersusun dalam bentuk lingkaran
4. Sistem perakaran tungang, yang terdiri dari satu akar vertikal yang besar yang menghasilkan akar lateral yang leih kecil
5. Bagian-bagian bunga umumnya dalam kelipatan empat atau lima
Tumbuhan dikotil meliputi famili Euphorbiaceae, Solananaceae, Myrtaceae, Campositae, Papilionaceae, Mimosaceae, Caesalpiniaceae, Malvaceae, Lauraceae, Moraceae, Nyctaginaceae, Amarantaceae, Caricaceae, Rutaceae, Apocynaceae, Acanthaceae, dan Rubiaceae. Contoh tumbuhan yang tergolong tumbuhan dikotil diantaranya mawar, kacang-kacangan, bunga matahari, dan pohon jati.

0 komentar:

tidak menemukan yang anda cari? coba pencarian google!