Minggu, 18 Juli 2010

METABOLISME

2 komentar
Setiap mahluk hidup di bumi, tidak peduli apakah dia uniseluler, multiseluler ataupun aseluler sekalipun, selalu mengalami proses perombakan dan penyusunan senyawa-senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun menyimpan energi dalam tubuhnya. Peristiwa tersebut biasa dikenal dengan nama Metabolisme.
Metabolisme hanya terjadi didalam sel, terkadang diawali dahulu dengan proses pencernaan makanan (pada hewan tingkat tinggi). Secara keseluruhan metabolisme terdiri atas peristiwa penyusunan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks untuk menyimpan energi dalam bentuk energi kimia (anabolisme), dan perombakan senyawa kompleks menjadi lebih sederhana untuk menghasilkan energi
1. Katabolisme
Seperti dijelaskan sebelumnya katabolisme merupakan proses perombakan senyawa kompleks menjadi sederhana untuk mendapatkan energi. Namun untuk melakukannya senyawa kompleks tersebut tidak serta merta dapat berubah langsung menjadi senyawa sederhana dan menghasilkan energi. Pada prosesnya dibutuhkan energi aktivasi.
Energi aktivasi adalah energi yang diperlukan oleh suatu senyawa untuk dapat bereaksi.dalam sel energi aktivasi dapat diturunkan menggunakan peranan enzim sehingga energi aktivasi tidak sebesar awl mulanya. Sementara energi yang dipakai untuk memenuhinya adalah energi dari perombakan ATP menjadi ADP
Dalam prosesnya senyawa yang akan dimetabolisme tersebut akan mengalami sedikitnya 4 tahapan. Tahapan tersebut terdiri atas glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transfer elektron.
Glikolisis
Zat metabolit misalkan glukosa yang memiliki Carbon 6 buah, akan ditambahkan posphate dari ATP sehingga menjadi Glukosa 6 posphate, kemudian ditambahkan lagi Phospate dari ATP menjadi Glukosa 1,6 phospate setelah itu glukosa 1,6 phospate mengalami proses proses enzimatis oleh enzim fruktase menjadi fruktosa !,6 phospate.ATP yang dipergunakan diawal glikolisis inilah yang biasa disebut energi aktivasi.setelah mendapat energi maka fruktosa 1,6 phospate menjadi berenergi tinggi dan tidak stabil, sehingga terbagi menjadi 2 molekul beratom karbon 3 buah. Yaitu gliseral dehid phospate dan dihidroksi aseton phospate.dihidroksi aseton phospate merupakan isomer dari gliseraldehid Phospate, tapi karena dihidroksiaseton phospate bersifat tidak stabil, maka ia selanjutnya akan berubah pula menjadi gliseraldehid phospat.
Gliseraldehid phospate kemudian akan mendapatkan Phospat lagi, namun tidak berasal dari ATP melainkan berasal dari phospat anorganik dari makanan yang kita makan, karena itu kita sangat dianjurkan untuk memakan makanan yang mengandung P cukup. Karena Phospat sangat sangat dibutuhkan tubuh kita. Setelah mengalami penambahan phospat maka gliseraldehid phosphat akan menjadi 1,3 difosfogliserat.
1,3difosfogliserat ini selanjutnya akan melepaskan P berenergi tinggi untuk diikan dengan 2 ADP karena ada dua phospat yang dilepaskan oleh 1,3 difosfogliserat. Hasil akhir glikolisis adalah berupa asam pivat (piruvat acid).yang selanjutnya akan memesuki tahap dekarboksilasi oksidatif. Dari tahapan tersebut terlihat bahwa glikolisis menghasilkan 2 ATP, namun karena ada dua senyawa gliseraldehid 3P (yang salah satunya berasal dari perombakan dehidroksi aseton phospat) maka ada 4 ATP yang dihasilkan.bila 4ATP yang dibutuhkan ini dikurangi dengan 2 ATP yang diperlukan untuk energi aktivasi maka hasil bersihnya adalah 2 ATP.

2 komentar:

tidak menemukan yang anda cari? coba pencarian google!