Kamis, 10 Maret 2011

SISTEM ENDOKRIN

0 komentar
Aktivitas berbagai sel dan organ didalam tubuh diatur oleh dua sistem pengontrol

yaitu sistem endokrin dan sistem saraf. Sistem endokrin mengontrol dengan cara mensekresikan hormon yaitu suatu zat kimia, dalam jumlah kecil dalam darah. Kata hormon berasal dari bahasa yunani “hormao” yang berarti merangsang.
Melalui sirkulasi darah hormon mencapai sel-sel target (sel yang dituju) yang biasanya terletak jauh dari kelenjar endokrin. Pada sel-sel target ini terdapat reseptor-reseptor yang dapat mengikat jenis hormon tertentu secara selektif, pengikat ini mencetuskan reaksi kimia tertentu yang dapat merubah metabolisme dan fungsi sel tersebut. Dengan demikian biasanya efek kerja hormon agak lambat dibanding impuls saraf. Efek kerja hormon biasanya tampak setelah beberapa menit atau jam setelah hormon disekresikan.
Walaupun kerja hormon lebih lambat dibanding saraf , hormon dapat mengatur proses-proses yang lebih luas ketimbang saraf, misalnya hormon dapat mengontrol komposisi cairan tubuh, reproduksi, pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme. Hormon juga berperan dalam pertahanan tubuh terhadap hal-hal yang bersifat darurat seperti kelaparan, kehausan, stres, infeksi dan peradangan.
Beberapa organ tubuh berada dibawah kendali baik saraf maupun hormon, misalnya kegiatan denyut jantung berada dibawah kontrol saraf autonom (simphatis /parasimphatis), juga berada dibawah pengaruh hormon adrenalin.
Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin adalah suatu kelenjar yang tidak memiliki saluran, mensekresikan suatu zat kimia yang disebut hormon ke dalam cairan interestiel di sekeliling sel kelenjar, kemudian cairan ini masuk kedalam peredaran darah untuk mempengaruhi sel atau organ tertentu yang letaknya jauh dari kelenjar endokrin.
Kelenjar Parenkrin
Kelenjar parenkrin adalah kelenjar yang atas suatu rangsang/impuls mensekresi suatu zat kimia yaitu lokal hormon ke cairan interestiel, mencapai ke sel-sel sekitarnya. Zat-zat kimia yang disekresikan ini biasanya cepat sekali dinonaktifkan oleh enzim-enzim tertentu dan tidak masuk ke pembuluh darah. Melihat definisi tersebut, neurotransmitter juga dapat dikategorikan sebagai parenkrin (lokal hormon). Bila lokal hormon tersebut juga mempengaruhi sel kelenjarnya sendiri maka sel-selnya disebut autokrin. Contoh dari lokal hormon adalah prostaglandin yang berupa suatu asam lemak tak jenuh.

0 komentar:

tidak menemukan yang anda cari? coba pencarian google!